Langsung ke konten utama

Celotehan main ke Bromo dan Air Terjun "Coban Rondo" Malang bareng Brisbane Squad.

Jumat, 5 Ramadhan 1440 H (10 Mei 2019 M)

Ramadhan ini hampir sama dengan Ramadhan-ramadhan sebelumnya. Ramadhan di daerah orang. Tahun-tahun yang lalu mungkin sempat merasakan Ramadhan di Jember selama kurang lebih 4 tahun. Ramadhan ini di Kediri, bersama teman-teman baru keluarga baru.

Hari ini, sudah sekitar 5 hari berada di sini. Pagi hingga malam bergelut dengan bahasa inggris, Ramadhan tahun ini aku memutuskan untuk ikut English Ramadhan Program di salah satu Lembaga Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, Kediri. 

------------------------------------------------------------------------

Aku dan teman-teman kelasku Brisbane class memulai kelas vocabullary setelah sholat Subuh. Kami bersepeda dari camp kami masing-masing. Jadi, di daerah Kampung Inggris banyak sekali camp-camp yang isinya para pelajar yang berniat untuk belajar Bahasa Inggris. Camp yang aku tempati bernama Riverside, dan aku sekamar dengan teman-teman yang ternyata umurnya tidak jauh denganku. 

Miss Putri, freshgraduate from Sumatera. 

Miss Intan, freshgraduate from Yogyakarta.

Miss Rita, a teacher from Cianjur.

Senang bisa kenal dan berbagi kamar dengan mereka selama kurang lebih 3 minggu 💚

Siang hingga sore kami menjalani pembelajaran dengan jeda istirahat saat dhuhur. Kami jalani selama kurang lebih satu minggu. Tepat pada hampir seminggu kita di sini, pada sore hari Course kita mengadakan kegiatan pembelajaran di salah satu ikonnya Kediri, Simpang Lima Gumul. Kami berkeliling membuat vlog sembari menikmati segarnya sore hari di kota ini.


 
Setelah selesai menjalani beberapa kegiatan di Simpang Lima Gumul, kami pulang ke camp masing-masing. Diperjalanan, kami  membatalkan puasa karena adzan telah berkumandang mengiringi perjalanan pulang. 

Tiba di camp kita berbuka, setelah itu, pergi ke masjid untuk tarawih. Pulang dari masjid, teman-teman Brisbane class pada siap-siap dengan sepedanya untuk pergi ke cafe terdekat buat ngomongin rencana kami untuk berlibur ke Bromo yang udah diusulin di kelas pagi tadi.

"Eh.. ini dia miss Nur" ucap miss Dwi dengan logat medannya yang kental
"Miss..Ayo ngopi, sambil ngomongin rencana kita di kelas tadi" miss Intan nyambung sambil berusaha ngeluarin sepedanya dari dalem

"Sekarang? Eh iya tunggu bentar, aku mau naruh sekalian ambil barang di dalam" jawabku 
"Okee2 kita tunggu di sini miss"
 

Teman-teman yang lain udah pada nungguin di cafe tempat diskusi kita.
Kita naruh sepeda, trus melipir ke mereka.


Setelah debat alot, diskusi tentang kapan kita berangkat menuju Bromo dan dengan apa kita ke sana. Akhirnya kita memutuskan untuk berangkat malam itu juga ke Bromonya. Whutt?


Malam itu udah sekitar jam 9, dan kita berencana berangkat jam setengah 11 malam. Setelah ijin ortu dan ketua camp serta planning sependek itu akhirnya kita jadi berangkat ke Bromo.

Kita telfon rental mobil, kita balik ke camp masing-masing sembari mempersiapkan diri. Trus cuslah berangkat kita.
---

Di jalan, we're enjoyed our trip.
Kesasar dikit-dikit, becanda-becanda mulai dari yang konyol sampe garing.
It was really fun!

Di mobil kita umpel-umpelan. Karena saat itu, 11 orang harus dimuat-muatin dalam 1 mobil. Posisi duduk kita di mobil,

  • Driver: Uncle Rosi (dari Bangkalan Madura, punya istri 3 katanya (becanda kali). Nah ini orang yg dituakan diantara yg lain, tapi orangnya bisa membaur dengan usia-usia kita. Kocak asli)
  • Depan samping driver: Miss Dwi dan Yusya (kok bisa 2? Ya begitulah kita. karena sebenernya mobil cuma muat 10 orang, dan anggota kita 11 orang. Yaudah ya, yg 1 disempil-sempilin. Sabar Yusyaa, Miss Dwik )
  • Tengah : Miss Putri, Miss Intan, Miss Rita, dan aku. (Zona tengah ni zona agak nyaman dibanding zona yang lain wkwk)
  • Belakang: Tunis, Yani, Syaikhul, dan Wiza (Nah, zona ini nih yang complain mulu. Yang kesempitan lah, yang nggak bisa gerak lah, yang mau muntah lah wkwk) Tp emang sih zona belakang ini juga dimuat-muatin, karena size mereka lumayan bikin mereka sesak sendiri. Yaudah lah ya, terima aje ..


Jam 3 malam kita sampe di Rest Area Malang.


Kita sahur disana dengan sepotong roti dan air mineral, lalu nyewa Jeep dimana buat 2 jeep sekitar 1.500.000 (setelah nego alot) Jeep berisi 6-7 orang. Sekitar jam setengah 4 kita mulai berangkat ke Bromo nya. Diperjalanan, kami mulai merasa naik jeep ini berasa seperti  naik roller coaster. Beberapa kali ada adegan kejeduk-kejeduk teman dan besi-besi di dalam Jeep tersebut.

Di tengah-tengah keadaan sekitar yang masih gelap dan udara yang mulai kerasa nusuknya, seringkali Bapak Driver ngebunyiin klakson, kita bingung dong ya? Kenapa beliau ngebunyiin? Karena emang sekitar sepi enggak ada siapa-siapa selain kita.

"Permisi ituu mbak, sama yang nunggu" Jawabnya sembari terus ngobrol sama kita.

Emang siapa yg nunggu? ya bisa dianalisakan sendiri

kanan-kiri kita hutan dan jurang. Jalan yang kita lewatin juga gak besar-besar amat. Lumayan serem jam 3 malam lewat sini.
 

Setelah beberapa menit ngelewatin aspal, tibalah kita di bagian pepasiran. Bukan pasir-pasir biasa, tapi pasir yang banyak semacam cekungan-cekungan gitu. Jadi, gak mudah buat ngelewatin pasir-pasir ini dan Pak Driver harus nyari jalan yang bisa dilalui di tengah kegelapan yang masih melingkupi. Roller coaster lagi lah kita.
 

Semakin lama udara semakin dingin. Aku udah pasang jaket 2 lapis, tapi rasanya gak mempan. ntah berapa derajat celcius saat itu.  

Di tengah-tengah bergelutnya kita dengan jalan dan suhu yang tidak bersahabat, ada sebuah motor yang klakson-klakson kita. Kita acuh dong ya, karena gak ngerti apa maksud orang tersebut klakson-klakson.
Eh lama kelamaan motor tersebut nyusul kita dan bilang,


"Pak, tolong pak. Tolong teman kita lagi sekarat di sana. tolong pak" mas bermotor tersebut ngomong dengan nada panik pada Pak Driver
Alhasil kita semua semobil langsung panik juga dan nyusulin mas tsb pada temennya.

Kita samperin gerombolan mas-mas itu, kita bantu.Teman mas itu kedinginan, kayaknya gejala hipotermia gitu. Kita sodorin minyak kayu putih dan bantu sebisa kita. Lambat laun masnya agak bendingan. Kita ngobrol dan setelah memastikan masnya lebih baik dan baik-baik saja. Kita lanjutin perjalanan kita.

Eh iya, segerombolan mas-mas itu ternyata dari Malang. Mereka naik motor untuk ke Bromo melewati jalan-jalan curam nan berbahaya itu, dengan peralatan seadanya, di kondisi malam mencekam yang super dingin. Aku ketika keluar Jeep rasanya mau beku aja (Eh beneran pas keluar dari Jeep pada saat itu, rasanya super dingin, dan ada bayangan gak mau ke Gunung lagi *mental-mental sukanya di zona nyaman begini ini haha).

------------------
Sampai destinasi pertama, destinasi untuk melihat sunrise. Kami berjalan dikit untuk tiba di salah satu puncaknya. Nunggu sunrise, sambil nikmati galaksi bimasakti yang terpampang menghiasi bentangan langit semesta. (Fabiayyi 'ala i robbikuma tukadziban).


Menghirup udara segarnya, aroma tumbuhan hijau yang dibasahi embun. Beuhhhh. Mantap :).

Anyway, aku lebih suka Pantai daripada Gunung. Tapi, dari sini aku kenapa banyak orang rela mendaki capek-capek, kedinginan. Oh inii tohhh, begini yang diperjuangin orang-orang. Ya meski aku tau, Bromo masih belom ada apa-apanya dibanding Gunung-gunung cantik dan menantang lainnya.



For the first time ada di atas lautan awannnnn. Seneng sekaliiiii :)))




---------
Lama kelamaan mataharinya muncul, cantik. Temen-temen pada mengabadikannya.
Biar aku sikit saja mengabadikan, fokus menikmati. Karna gatau kan kapan lagi bisa sampe sini.
Lama kelamaan dengan kondisi gelap yang beralih terang, terlihatlah jurang-jurang sekitar kita yang dipenuhi banyak awan-awan yang menggantung.
------
Dah puas disini, kita lanjut ke destinasi selanjutnya.
Eh ya, btw Bapak sopirnya nyaranin kalo kalian muslim, jangan beli makanan disini (karena mengandung Babi ceunah). Tapi ngga tau ya, apakah semua warungnya begitu ato tidak. Buat jaga-jaga baiknya tanya-tanya dulu. Atau sebaiknya bawa bekal dari ruma ajaaa (more safe).

Kita lanjut ke Bukit teletubies.
Yah, namanya aja Teletubies yaa. Emang bukitnya mirip bukit di kartun Teletubies ituu tuuuu (angkatan 90.an cungggg).

Bukit teletubies juga dikelilingi hamparan bukit-bukit yg lain. Meski pas kita kesana masih dikelilingi kabut, tp kadang-kadang kabutnya pergi.
Dan kita bisa nikmati kemegahan bukit-bukit. Berasa ada di bukitnya film "The Lord of The Rings" (miriplah ya sikit-sikit). Kita foto-foto, bikin boomerang. Dan pengunjung juga mulai banyak berdatangan.

.....
Setelah puas di Bromo,
Kita pulang.
Mampir di Malang.
Banyak tidur di jalan.
Menyisakan keheningan.
Kelelahan.
Bangun-bangun udah mau nyampe aja di Destinasi selanjutnya.
Coban Rondo.
Air terjun di Malang yang....
Emm, boleh lah dicoba buat liburan...

Dari air terjun kita mampir ke wahana2 sekitar coban rondo. Disitu ada semacam labirin gitu, mampirlah kita kesana.
 

Karena nggak ada yg jaga, kita nyelonong aja gitu ya ke Labirinnya. Mau main-main di sana, sok-sok mau nyoba tersesat gitu hahaha. 

Kita nyusun strategi, rencana akan dibagi 2 kelompok dengan 1 orang sebagai pemandu, dimana si pemandu posisinya bakal ada di atas (di sana ada semacam tempat pondok dengan tangga, kayaknya emang dibuat untuk mantau orang-orang yang ada di labirin agar bisa keluar ketika permainan sudah selesai).

Setelah dengan matang kita nyusun strategi, lalu si uncle juga udah ready buat naik ke atas tangga, Tiba-tiba....
ada 2 orang bapak-bapak dateng ngampirin kita,

"Permisi Mba-mas, boleh saya cek terlebih dulu tiketnya?"

Tieng, kita kaget dong ya hahaha. Karena kita nggak punya tiket, dan mengira kalau wahana ini masih satu tiket masuk dengan Air Terjun. Tapi, Emang dasar bandel sih wkwk
Sebenernya beberapa dari kita udah feeling kalo tiket air terjun beda (ga include) sama tiket yg wahana sini. Beberapa yang lain masih aja keukeuh kalo tiketnya udah include wahana labirin hahaa.

Yasudahlah, kita keluar dengan perasaan malu campur ngekek.
Dah sok-sok.an bikin strategi EH gagal ceunah.
Kita buruan ngibrit ke mobil, dan nungguin si Yani yang emang sejak awal terpisah dengan kita (nggak ikutan rencana main labirin).

Setelah si Yani akhirnya datang dan masuk mobil, dia terkejut terheran-heran kenapa kawan-kawannya ini cepat kali main labirinnya.

"Kok cepet banget main labirinnya?" Ucapnya keheranan
Yang lain pada ngekek. 

"Iyaa, labirinnya terlalu mudah buat kami" Syaikhul menimpali dengan kerecehannya
 

Semobil ngekek semuaaa.
Hahahaa


Setelah itu kita pulang.
Bukber di jalan.
Nyampe camp, langsung tepar.
Besoknya hari minggu.
Dipuas-puasin tidur.

Karena seninnya bakal ketemu lagi
Sama Miss Farida buat setoran vocab,
Mr Ulink buat speaking,
Mr Fauu buat pronouncation,
Mr Alvan buat Grammar,
Mr Azmi buat speaking sembari speech di depan kelas.


Weekend pertama di Pare kita ke Bromo, bikin kenal satu sama lain. Bikin sedikit ngerti karakter sifat masing-masing. 

Terimakasih Pare dan Bromo sudah mempertemukan dengan teman-teman baru, dengan keluarga-keluarga baru :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Volunteer Internasional Youth Leader di Malaysia (Part 1)

 Bertemu Peng Lina (Seorang Wanita Ramah dari Guangdong-China)   Bismillah, Juli 2019, pasca lulus kuliah dan banyak nganggurnya aku iseng mencoba daftar untuk menjadi volunteer suatu program internasional, namanya “International Youth Leader”.  International Youth Leader merupakan sebuah program pelatihan dan pendidikan kepemimpinan untuk pemuda yang bergerak dibidang students exchange , leadership camp , dan halal and travel tour . Youth Leader sendiri difokuskan untuk melatih pemimpin muda yang berpotensi agar mandiri dan siap bersaing dikancah internasioanal. Untuk lebih mengetahui tentang program ini dapat kepoin IGnya @internationalyouthleader. Dengan model keisengan tersebut, aku mencoba melengkapi persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh Youth Leader Team. Beberapa diantaranya yakni mengirimkan CV dan sertifikat TOEFL. CV aku desain semenarik mungkin dengan English version dan sertifikat TOEFL dilampirkan sesuai dengan masa berlakunya. Beberapa hari selanjutnya, secara ngga

Pesona Segarnya Air Terjun Legomoro Glenmore Banyuwangi

Senin, 21 Januari 2019  Aku dan kedua kawanku (Novi dan Iim) main-main keluar meng eksplore Glenmore, sekalian pengen refreshing gitu ceritanya. Mengenal lebih dekat dengan tanah kelahiran kami. Setelah menerima banyak kabar tentang cantiknya Air Terjun Legomoro. Akhirnya diputuskanlah untuk pergi kesana, terlebih lagi karena lokasi yang terhitung tidak jauh dari daerah rumah kami. Jarak dari RTH Glenmore sampai air terjun Legomoro sekitar 6 km dan butuh waktu sekitar 25 menit untuk sampai ke lokasi. Medan yang ditempuh melewati beberapa aspal dan banyak juga jalan berbatu yang cukup menyusahkan. Saat pergi kesanapun ada insiden aku dan Iim jatuh di jalan bebatuan wkwk. It was funny things .  ndlosor gaessss.... wkwkw untung motornya gapapa,  Ehhh.. maksudnya untung aku dan Iim gapapa 😅😆   Hmm. Memang lah ya untuk tiba di suatu tempat yang indah diperlukan perjuangan, kan? Perjalanan kesana pun cukup menyegarkan, kita disambut dengan pepohonan rindang yang sali

Bingung Gimana Cara Mulai Nulis? Ini nih... 5 Tips Menulis Versi Tere Liye

Minggu, 23 September 2018. Dateng ke acara " Workshop Penulisan bersama Tere Liye ". Ketemu sama salah satu penulis yang karya-karyanya aku suka, dengan mengandalkan Google Maps , aku dan ketiga kawanku berangkat menuju Gedung UNAIR Banyuwangi. Setelah ada beberapa drama salah gedung akhirnya sampe lah kita di Gedung FSDKU UNAIR Banyuwangi. Nyampe sana udah banyak temen-temen yang datang. Mulai dari pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, pun juga teman-teman yang emang udah jadi penulis menelurkan beberapa karya seperti buku dan lainnya.    Sekitar jam 8 acara dibuka, kami disuguhi tari selamat datang khas Banyuwangi "Tari Gandrung". Acara dilanjutkan dengan beberapa hiburan kemudian MC mempersilahkan Bang Darwis Tere Liye memasuki ruangan dan mengisi acara. Semua audiens tampak antusias. Bang Darwis menyapa audiens,  lalu menyampaikan poin-poin penting dalam menulis. "Jadi, gimana sih cara untuk membuat tulisan?" "Gimana untuk bis