Langsung ke konten utama

Menjejaki 24 ditanggal 24.

Kamis, 24 Desember 2020. 22.36 

Lagi capek karena baru saja pulang dari seharian bersama temen-temen (Rik, Azizah, dan Er). Sempet-sempetin nulis karena biasanya tiap nambah angka, harus ada tulisan, sebagai pengingat apa aja yang mesti direfleksikan. Ntah itu hanya sebuah evaluasi, bentuk syukur, atau juga bentuk harapan dan lain sebagainya.

Hari ini main bareng sama 3 orang itu, bisa dibilang main, bisa dibilang ngobrol banyak hal tentang kehidupan sih. Saling nganalisis kepribadian masing-masing, sharring tentang parenting (mumpung ada anak S2 PGPAUD nih, dikulik ilmunya :D), cerita tentang takdir-takdir yang membawa kita sampai saat ini, pembahasan yang berkaitan tentang agama, sampai hal-hal remeh temeh makanan yg kita makan saat itu. Obrolan-obrolan yang sangat dibutuhkan di hectic-nya kehidupan. Saling tukar pandangan, saling berbagi hal-hal yang membuka wawasan. 

Kita ngobrol bersuasana kebun diiringi suara gemericik air sungai di samping kita, sesekali diganggu hewan-hewan kecil yang tiba-tiba muncul bikin kaget di atas kepala. 


Alhamdulillah nikmat sekali. Alhamdulillah di pembuka 24 ini, Allah mengingatkan, kalau aku diberi teman-teman yang baik♥️ yang tak hentinya saling mengingatkan dalam kebaikan :"). Tak hentinya menyadarkan bahwa teman yang mendorong kita ke arah lebih baik itu merupakan salah satu rejeki tak tertandingi. Allah selalu Baik, Allah Maha Baik.

Menjejaki 24. Nggak kerasa, ternyata aku sudah 24 tahun tinggal di bumi. Pandanganku tentang 24 saat ini biasa saja sih, mgkin mirip bagaimana aku memandang 23 yang lalu. Nggak terlalu antusias, karena semakin kesini makin aku sadar, kalau 24 dst hanyalah kumpulan angka-angka, yang sebenarnya poin utamanya adalah instropeksi diri.

"apa yang udah dilakuin selama 24 tahun ini?" "Perubahan apa aja yg udah terjadi selama 8760 hari? "Gimana dosa maupun ibadahmu selama 210240 jam ini?"

Bahan refleksi juga, masih banyak yang perlu dibenahi. Setelah mencoba menkalkulasi, Sebanyak itu ternyata angka-angka yang udah terkumpul dalam kehidupanku. Ngeri sekaligus takut, ntah gimana aku mempertanggung jawabkan proses dalam angka-angka tsb kelak? Ketika Rabbku, Rabb Semesta Alam, mempertanyakan kugunakan untuk apa saja angka-angka yang telah Ia berikan :"""")

Ke depannya, aku nggak tau sampai kapan kumpulan angka-angka itu akan terhenti. Tapi, ya Rabb. Tolong hamba, memanfaatkan sisa-sisa waktu yang Kau beri dengan sebaik-baiknya. Sebaik-baik hamba, selayaknya orang-orang yang Engkau beri jalan lurus.

Ijinkan hamba, memanfaatkan sisa yang kau beri, untuk meraih banyak perbekalan yang kau ridhoi. Memanfaatkan sisa yang kau beri, untuk memulung banyak kebaikan yang akan menjadi pemberat di hitungan amal nanti.

Ya Rabb, ijinkan hamba. Untuk menjauhi apa-apa yang Engkau larang, apa-apa yang Engkau tidak sukai.

Aku hanya ingin, kelak. 

Ketika angka-angkaku telah berhenti. 

Engkau memandangku, dengan sebaik-baik pandangan. 

Dengan sebaik-sebaik senyuman.

Senyuman cinta yang selalu aku dambakan :")

 

                    Hambamu. 

                    Mencoba menapaki angka 24. Bismillah, berkahi, selalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Volunteer Internasional Youth Leader di Malaysia (Part 1)

 Bertemu Peng Lina (Seorang Wanita Ramah dari Guangdong-China)   Bismillah, Juli 2019, pasca lulus kuliah dan banyak nganggurnya aku iseng mencoba daftar untuk menjadi volunteer suatu program internasional, namanya “International Youth Leader”.  International Youth Leader merupakan sebuah program pelatihan dan pendidikan kepemimpinan untuk pemuda yang bergerak dibidang students exchange , leadership camp , dan halal and travel tour . Youth Leader sendiri difokuskan untuk melatih pemimpin muda yang berpotensi agar mandiri dan siap bersaing dikancah internasioanal. Untuk lebih mengetahui tentang program ini dapat kepoin IGnya @internationalyouthleader. Dengan model keisengan tersebut, aku mencoba melengkapi persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh Youth Leader Team. Beberapa diantaranya yakni mengirimkan CV dan sertifikat TOEFL. CV aku desain semenarik mungkin dengan English version dan sertifikat TOEFL dilampirkan sesuai dengan masa berlakunya. Beberapa hari selanjutnya, secara ngga

Pesona Segarnya Air Terjun Legomoro Glenmore Banyuwangi

Senin, 21 Januari 2019  Aku dan kedua kawanku (Novi dan Iim) main-main keluar meng eksplore Glenmore, sekalian pengen refreshing gitu ceritanya. Mengenal lebih dekat dengan tanah kelahiran kami. Setelah menerima banyak kabar tentang cantiknya Air Terjun Legomoro. Akhirnya diputuskanlah untuk pergi kesana, terlebih lagi karena lokasi yang terhitung tidak jauh dari daerah rumah kami. Jarak dari RTH Glenmore sampai air terjun Legomoro sekitar 6 km dan butuh waktu sekitar 25 menit untuk sampai ke lokasi. Medan yang ditempuh melewati beberapa aspal dan banyak juga jalan berbatu yang cukup menyusahkan. Saat pergi kesanapun ada insiden aku dan Iim jatuh di jalan bebatuan wkwk. It was funny things .  ndlosor gaessss.... wkwkw untung motornya gapapa,  Ehhh.. maksudnya untung aku dan Iim gapapa 😅😆   Hmm. Memang lah ya untuk tiba di suatu tempat yang indah diperlukan perjuangan, kan? Perjalanan kesana pun cukup menyegarkan, kita disambut dengan pepohonan rindang yang sali

Bingung Gimana Cara Mulai Nulis? Ini nih... 5 Tips Menulis Versi Tere Liye

Minggu, 23 September 2018. Dateng ke acara " Workshop Penulisan bersama Tere Liye ". Ketemu sama salah satu penulis yang karya-karyanya aku suka, dengan mengandalkan Google Maps , aku dan ketiga kawanku berangkat menuju Gedung UNAIR Banyuwangi. Setelah ada beberapa drama salah gedung akhirnya sampe lah kita di Gedung FSDKU UNAIR Banyuwangi. Nyampe sana udah banyak temen-temen yang datang. Mulai dari pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, pun juga teman-teman yang emang udah jadi penulis menelurkan beberapa karya seperti buku dan lainnya.    Sekitar jam 8 acara dibuka, kami disuguhi tari selamat datang khas Banyuwangi "Tari Gandrung". Acara dilanjutkan dengan beberapa hiburan kemudian MC mempersilahkan Bang Darwis Tere Liye memasuki ruangan dan mengisi acara. Semua audiens tampak antusias. Bang Darwis menyapa audiens,  lalu menyampaikan poin-poin penting dalam menulis. "Jadi, gimana sih cara untuk membuat tulisan?" "Gimana untuk bis