Langsung ke konten utama

Sahabat Pena Masa Kecil

Surat dari 2007

SD sekitar kelas 4 atau 5. Guru Bahasa Indonesia ngasih tugas ngirim surat pake kartu pos. Karena kebetulan saat itu materi pelajaran Bahasa Indonesia kita sampe pada bab tentang ‘surat’. Beliau menyuruh kita untuk mempraktekan langsung menulis surat serta mengirimnya melalui kantor pos.

Lalu, untuk tujuan penerimanya kita dibebaskan bersahabat pena dengan siapa saja. Kita boleh nyari calon sahabat pena kita dari mana aja (biasanya kita nyarinya lewat majalah, seperti BOBO, majalah Gaul, dll).

Saat itu.. aku inget banget. Aku dan kawan2 nulis suratnya bareng2 di kelas pake kartu pos, trus perangkonya ditempel di pojok kartu pos kami. Perangkonya kita pake yang harga 1000-an (maklum lah ya anak sd jaman dulu, uang jajan biasa yg kami sisihin buat beli perangko sama lemnya 😁) Lalu, kami nulis alamat yg dituju sama alamat asal kami di bagian depan kartu pos.

(Source pic: id.carousell.com)


Nah, dulu inget banget perangko yang sering kita pake yang bawah bagian pojok kiri itu 
(gambar tangan berjabatan) sama perangko 1500 bunga warna hijau bagian tengah.

 
Bagian ngirimnya, kami bareng2 pergi ke kantor pos jalan kaki buat ngirim surat kami (kebetulan kantor posnya di sebelah sekolah kami, jadinya deket).
———–
Beberapa hari kemudian, saat pelajaran Bahasa Indonesia. Guru B.Indonesia (Bu Dar nama panggilannya) masuk ke kelas kami dengan wajah sumringah. Tampak bawa sebuah amplop. Penasaran ceunah amplop apakah itu.
Setelah membuka kelas dan berbicara sepatah duakata. Beliau menyampaikan bahwa ada sebuah balasan surat untuk salah seorang dari kami.
Wahhhhh ... 
Seketika kami langsung antusias dong ya.
Apalagi aku 😆
Saat itu, aku ngarep banget dan berfikir “kayaknya aku deh ini” hahaha tapi ternyata bukan.


ZONK lahhhh.
Focus Photo of Short-fur White, Black, and Orange Cat
Source pic: Pexels.com

Balasan suratnya ternyata buat OKI. Salah satu kawanku (laki2) yang ternyata dapet balesan dari pemain ftv. Mantap pulak kan? hmm
Aktris EH. ya meski bukan aktris papan atas. Tapi mayan lah ya.
Seketika kawan2ku men-ciye2kan OKI :D dan suasana kelas jadi heboh huhuuu *ahhh jadi kangen suasana kelas di SD dulu :(((((*
Bu dar menyudahi keramaian di kelas saat itu dengan membacakan balasan surat untuk Oki. Dah lupa lah isinya, tp yang pasti tiap baris yang dibaca budar pasti bikin sekelas jadi sorak-sorak kegirangan sambil menggoda Oki.
Ntahlah, wajah Oki nampak memerah nahan malu kayanya dulu tuh.

Trus..

Selain Oki banyak pula kawan-kawanku yang mendapatkan balasan surat beberapa hari setelahnya, termasuk aku. Oh ya, yang kuingat juga dulu tuh ada yang dapet balasan dari aktris ngetop Indonesia pada saat itu. Si Novi deh sepertinya yang dapet balesan dari Laudya Cynthia Bella sama Acha Septriasa, didalem surat balasannya dapet fotonya lagi.

Alhasil, kita coba ngirim surat juga sama Bella dan Acha tapi jangankan dapet fotonya, dibales aja kagakk Wkwk lagian pula,  kurang kerjaan banget kali ya kata mereka balesin surat-surat iseng bocah SD 😅

Setelah mendapat balasan, kami semakin semangat untuk mencari teman untuk kita jadikan sahabat pena. Dulu tuh, awal-awal dapet surat rasanya seneng banget, tapi lama-kelamaan juga biasa aja karena surat masih umum digunain. Saat masuk SMP jadi kenal sama e-mail, ketika dapet e-mail malah yang rasanya precious dibanding surat. Meski e-mailnya pun dari temen satu sekolah haha.

Saat ini, dapet e-mail juga biasa aja, malah pengen ngerasain surat-suratan lagi. Surat pada saat ini semacam lebih konvensional gitu lebih antik, lebih asik. Hmm, perasaan manusia ya, berubah-ubah.

Berkomunikasi menggunakan surat mengajarkan banyak hal, salah satunya tentang kesabaran. Kudu sabar menunggu balasan-balasan yang dikirimkan, kudu sabar dengan semua rasa yang ingin ditumpahkan melalui tulisan.

Berkomunikasi dengan surat juga mengajarkan kita lebih menghargai setiap tulisan-tulisan yang disampaikan, pun juga menghargai selembar surat yang diantarkan dengan susah payah melawan terik hujan juga melewati berbagai kota, pulau, bahkan negara agar bisa berada digenggaman kita.

Mungkin hal-hal tersebut sedikit dari banyaknya alasan kenapa surat lebih 'precious' untuk beberapa orang, karena dengan surat kita tidak akan menerima balasan 'iya' atau 'tidak' saja dari seseorang. Karena dengan surat, bukti fisiknya mewakili perasan - perasaan yang dituangkan, dan si pembaca ikut merasakan tulisan-tulisan itu.

ya, meski surat tersebut berasal dari dimensi waktu yang lama.

Ah, sepertinya aku akan mencoba cara konvensional ini lagi untuk mengobati rindu berkirim surat melalui pos. Kangen nempel perangko nihhh 😁

Ada yang mau gabung?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Volunteer Internasional Youth Leader di Malaysia (Part 1)

 Bertemu Peng Lina (Seorang Wanita Ramah dari Guangdong-China)   Bismillah, Juli 2019, pasca lulus kuliah dan banyak nganggurnya aku iseng mencoba daftar untuk menjadi volunteer suatu program internasional, namanya “International Youth Leader”.  International Youth Leader merupakan sebuah program pelatihan dan pendidikan kepemimpinan untuk pemuda yang bergerak dibidang students exchange , leadership camp , dan halal and travel tour . Youth Leader sendiri difokuskan untuk melatih pemimpin muda yang berpotensi agar mandiri dan siap bersaing dikancah internasioanal. Untuk lebih mengetahui tentang program ini dapat kepoin IGnya @internationalyouthleader. Dengan model keisengan tersebut, aku mencoba melengkapi persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh Youth Leader Team. Beberapa diantaranya yakni mengirimkan CV dan sertifikat TOEFL. CV aku desain semenarik mungkin dengan English version dan sertifikat TOEFL dilampirkan sesuai dengan masa berlakunya. Beberapa hari selanjutnya, secara ngga

Pesona Segarnya Air Terjun Legomoro Glenmore Banyuwangi

Senin, 21 Januari 2019  Aku dan kedua kawanku (Novi dan Iim) main-main keluar meng eksplore Glenmore, sekalian pengen refreshing gitu ceritanya. Mengenal lebih dekat dengan tanah kelahiran kami. Setelah menerima banyak kabar tentang cantiknya Air Terjun Legomoro. Akhirnya diputuskanlah untuk pergi kesana, terlebih lagi karena lokasi yang terhitung tidak jauh dari daerah rumah kami. Jarak dari RTH Glenmore sampai air terjun Legomoro sekitar 6 km dan butuh waktu sekitar 25 menit untuk sampai ke lokasi. Medan yang ditempuh melewati beberapa aspal dan banyak juga jalan berbatu yang cukup menyusahkan. Saat pergi kesanapun ada insiden aku dan Iim jatuh di jalan bebatuan wkwk. It was funny things .  ndlosor gaessss.... wkwkw untung motornya gapapa,  Ehhh.. maksudnya untung aku dan Iim gapapa 😅😆   Hmm. Memang lah ya untuk tiba di suatu tempat yang indah diperlukan perjuangan, kan? Perjalanan kesana pun cukup menyegarkan, kita disambut dengan pepohonan rindang yang sali

Bingung Gimana Cara Mulai Nulis? Ini nih... 5 Tips Menulis Versi Tere Liye

Minggu, 23 September 2018. Dateng ke acara " Workshop Penulisan bersama Tere Liye ". Ketemu sama salah satu penulis yang karya-karyanya aku suka, dengan mengandalkan Google Maps , aku dan ketiga kawanku berangkat menuju Gedung UNAIR Banyuwangi. Setelah ada beberapa drama salah gedung akhirnya sampe lah kita di Gedung FSDKU UNAIR Banyuwangi. Nyampe sana udah banyak temen-temen yang datang. Mulai dari pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, pun juga teman-teman yang emang udah jadi penulis menelurkan beberapa karya seperti buku dan lainnya.    Sekitar jam 8 acara dibuka, kami disuguhi tari selamat datang khas Banyuwangi "Tari Gandrung". Acara dilanjutkan dengan beberapa hiburan kemudian MC mempersilahkan Bang Darwis Tere Liye memasuki ruangan dan mengisi acara. Semua audiens tampak antusias. Bang Darwis menyapa audiens,  lalu menyampaikan poin-poin penting dalam menulis. "Jadi, gimana sih cara untuk membuat tulisan?" "Gimana untuk bis